Aku dan temanku bercita – cita ingin menjadi detektif terkenal. Kami mencoba memecahkan sebuah misteri di rumah tua yang telah terjadi pembunuhan satu keluarga pada lima tahun lalu. Keluarga tersebut tewas di tangan perampok. Mayat mereka di temukan tergantung dan ada juga yang tergeletak.
Penelusuran kami dimulai dari lantai tiga menuju kebawah. Tak ada petunjuk satu pun yang kami temui, hanya barang – barang tua yang mulai lapuk termakan usia. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti melakukan penelusuran dan pulang kerumah, namun ketika hendak sampai pintu keluar tiba – tiba hujan deras “Ah sial, terpaksa kita menunggu di rumah ini sampai hujan reda ditambah karena rumah ini tua sehingga bocor dimana - mana sehingga membuat bajuku basah saja” ucap temanku dengan nada kesal, “sabarlah, hujan tak akan berlangsung lama” ucapku untuk menenangkannya.



Sumber gambar: tpswillyl.blogspot.com


Ada sebuah tragedi yang sangat mengerikan terjadi di kotaku. Dimana telah terjadi pembunuhan berantai di distrik 19. Pada malam itu aku pulang dari rumah adikku, suasana malam yang sepi dan beberapa polisi berpatroli membuatku ketakutan. Hingga aku sampai pada suatu gang, perasaanku mulai tenang dan aku bertemu dengan kedua pemuda yang kira – kira berumur 20 tahunan, mereka adalah pemulung. “Tenang saja tuan, kota ini sudah aman” kata mereka sambil memungut selebaran koran. Aku melewati gang tersebut dengan perasaan deg - degan, saat sampai ke ujung gang aku pun menoleh kebelakang, kedua pemulung tersebut menghilang dan meninggalkan barang bawaannya.





Sumber gambar: www.panoramio.com